Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Penyakit Hirschsprung Pada Anak Di RSUD RA Kartini Jepara
Keywords:
Hirschsprung disease, Jenis kelamin, riwayat berat lahir bayi, usia gestasi, umur ibu, umur anakAbstract
Penyakit hirschsprung disease merupakan sebuah kelainan bawaan (cacat lahir) pada usus disebabkan ketiadaan sel ganglion (saraf) pada dinding usus. Angka kejadian penyakit Hirschsprung di seluruh dunia terjadi sekitar 1:5000 kelahiran hidup. Laki-laki lebih banyak dari pada perempuan dengan perbandingan 4:1. Faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit Hirschsprung pada anak yang meliputi jenis kelamin, riwayat berat lahir bayi, usia gestasi, umur ibu, dan umur anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Penyakit Hirschsprung Pada Anak Di RSUD RA Kartini Jepara. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, populasi dan sampel semua anak yang mengalami penyakit Hirschsprung pada periode 5 tahun ini di RSUD RA Kartini Jepara didapatkan sejumlah 33 kasus, diambil dengan teknik total sampling. Pengambilan data dari data rekam medik, data disajikan secara univariat dengan bentuk tabel distribusi frekuensi. Dari 33 responden menunjukkan sebagian besar anak yang mengalami penyakit Hirschsprung yaitu berjenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (78,8 %). Sebagian besar anak yang mengalami penyakit Hirschsprung dengan riwayat berat bayi lahir normal sebanyak 30 anak (90,9 %). Sebagian besar anak yang mengalami penyakit Hirschsprung berdasarkan usia gestasi kehamilan cukup bulan sebanyak 24 (72,7 %). Sebagian besar anak yang mengalami penyakit Hirschsprung berdasarkan umur ibu yang tidak beresiko sebanyak 27 (81,8 %). Sebagian besar anak yang mengalami penyakit Hirschsprung berdasarkan umur anak yaitu pada umur bayi sebanyak 14 (42,4 %). Adapun faktor yang mengalami penyakit Hirschsprung pada anak di RSUD RA Kartini Jepara yaitu berjenis kelamin laki-laki, riwayat berat bayi lahir normal, usia gestasi dengan kehamilan cukup bulan, umur ibu yang tidak beresiko, umur anak yaitu pada umur bayi. Dengan adanya penelitian ini diharapkan kepada ibu semasa kehamilan diberikan penkes selama hamil untuk mencegah terjadinya penyakit Hirschsprung.